NOTA KOSONG BERSTEMPEL

Baca: AMSAL 10:1-6


Bacaan tahunan: Lukas 4-5

Ace, kawan lama saya, menceritakan pengalamannya dalam menolak permintaan pembeli yang hendak meminta nota kosong berstempel di toko miliknya. Penolakannya itu membuat transaksi urung terjadi, sekalipun awalnya sudah terjadi kesepakatan harga. Ace mengakui bahwa ketegasannya itu menjadikannya kurang disukai, disebut sok suci, hingga dibenci. Namun, ia menempuh risiko itu karena meyakini bahwa uang yang diperoleh dengan cara tidak benar, tidak akan menjadi berkat.

Pengalaman Ace senada dengan nas renungan hari ini, di mana "kefasikan" dapat diartikan sebagai kecurangan atau perbuatan tidak benar lainnya, yang dalam hal ini konteksnya terkait transaksi demi mendapatkan keuntungan materi atau harta benda. Firman Tuhan menyebut kefasikan semacam ini sebagai tindakan yang tidak berguna, sia-sia, dan tidak akan menguntungkan dalam jangka panjang. Sebaliknya, ada jaminan bahwa orang yang teguh berdiri dalam kebenaran, ketika maut atau sesuatu yang merugikan mengancam maka tindakannya akan menyelamatkan hidupnya-Allah sebagai Sang Kebenaran itu pasti akan menolong.

Bagian lain dari Amsal yang kita baca hari ini juga meneguhkan kebenaran yang kita renungkan, mengenai adanya berkat bagi orang benar (ay. 6). Suatu janji firman Allah yang tak hanya menghibur, tetapi sangat layak untuk dikejar melalui keputusan untuk hidup dalam kebenaran, kejujuran, dan integritas yang kuat. Bersediakah kita menempuh jalan hidup yang tidak banyak diminati orang ini karena ketaatan kita pada kebenaran firman-Nya?
-GHJ/www.renunganharian.net


ORANG YANG TAK MUDAH GOYAH DEMI MELAKUKAN KEBENARAN AKAN MENDAPAT UPAH ATAS PERBUATANNYA ITU


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media