KETIKA SUSU DIBALAS TUBA

Baca: MAZMUR 35


Bacaan tahunan: 1 Korintus 10-13

Peribahasa "air susu dibalas air tuba" adalah peribahasa yang menggambarkan keadaan seseorang yang sudah dengan tulus berbuat kebaikan, tetapi ujung-ujungnya kebaikan itu dibalas dengan kejahatan. Pernahkah Anda mengalami keadaan seperti demikian? Anda terus-menerus menunjukkan kesabaran dan berbuat baik kepada seorang yang "melukai" Anda tetapi di kemudian hari Anda justru mendapat kerugian sebagai balasannya?

Pemazmur mungkin mewakili sosok seperti ini. Ia menunjukkan kesabaran dan tetap berbuat baik kepada orang-orang yang berbuat jahat kepadanya. Ia pun berkali-kali memilih sikap mengalah kepada orang-orang yang bertindak tidak adil. Hingga pada batas kesabarannya, pemazmur menunjukkan kegeraman hatinya. Ia bereaksi atas kenyataan yang terjadi, namun ia tidak membalas. Ia memilih untuk mengadu kepada Tuhan yang sanggup membela dan menyatakan keadilan. Ia tetap belajar berserah kepada Tuhan yang berkuasa membalas kejahatan para musuhnya. Itu sebabnya pemazmur menyatakan bahwa dirinya akan tetap tegak bertahan dan memuji Tuhan dengan ucapan syukur karena keadilan yang ditunjukkan-Nya.

Tak jarang terjadi, ketika berhadapan dengan orang-orang yang selalu membalas kebaikan kita dengan kejahatan, dalam batas kekuatan kita berseru, "Sampai berapa lama Tuhan, aku harus bertahan?" Mungkin ada niat untuk membalas, tetapi seperti pemazmur, mari belajar mengingat kepedulian Tuhan betapa pun hebat tekanan hidup. Berharap kepada Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk bertahan dan percaya kepada-Nya.
-SYS/www.renunganharian.net


DI TENGAH KETIDAKADILAN DUNIA, PENGHARAPAN KEPADA TUHAN MEMBERI KITA KEYAKINAN AKAN KEADILAN YANG PASTI DINYATAKAN-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media