Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YESAYA 39
Bacaan tahunan: 1 Yohanes 1-3
Raja Hizkia sakit dan nyaris mati. Namun Tuhan menyembuhkannya. Mendengar sang raja telah sehat kembali, raja Babel mengirim utusan dan memberikan hadiah sebagai tanda sukacitanya. Merasa tersanjung karena mendapat perhatian dari penguasa negeri yang besar, Hizkia memamerkan seluruh harta bendanya, termasuk gudang senjatanya kepada para utusan itu. Semuanya! Kesombongan membuatnya kehilangan kepekaan. Ia lupa bahwa Babel adalah musuh bangsanya. Lalu Nabi Yesaya menegur sang raja. Ia menubuatkan bahwa semua harta berharga di Kerajaan Yehuda itu akan diangkut ke Babel, termasuk keturunan sang raja. Namun itu tidak terjadi pada masa hidupnya.
Mendengar nubuat itu, Hizkia berpura-pura senang. Ia bahkan memuji bahwa firman Tuhan yang Yesaya sampaikan itu sangat baik. Ia bukannya menyesali tindakannya dan bertobat, melainkan hanya merasa lega karena hukuman itu tidak terjadi semasa hidupnya. Hizkia, yang sebelumnya sangat mengandalkan Tuhan, serta dengan berbagai upaya telah menjauhkan bangsanya dari penyembahan berhala, akhirnya menjadi picik dan tidak peduli dengan masa depan bangsanya. Kemapanan dan sanjungan manusia membuatnya lupa diri.
Hidup mengandalkan Tuhan bukanlah perkara sekali jadi, melainkan komitmen setiap hari. Ada banyak hal yang dapat membuat kita tergelincir darinya: kemapanan, kekayaan, kesuksesan, sanjungan manusia, kuasa jabatan, godaan gemerlap dunia, dll. Karenanya kita perlu tetap waspada, agar tidak menjadi picik dan hanya memikirkan diri sendiri. --HT/www.renunganharian.net
MENJALANI HIDUP YANG BENAR DENGAN TUHAN SEHARUSNYA MEMBUAT KITA TIDAK MENJADI PICIK DAN EGOIS.
Please sign-in/login using: