KECEWA DI KEHILA

Baca: 1 SAMUEL 23:1-13


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 28-30

Kehila adalah sebuah kota berkubu di wilayah Yehuda, dilengkapi dengan pintu dan palang sebagai pengaman. Namun itu tidak otomatis menjadikan kota itu aman. Orang Filistin menyerang mereka dan menjarah hasil gandum mereka. Mendengar itu, Daud yang saat itu menjadi buronan Saul, memimpin pasukannya untuk menyelamatkan kota itu setelah ia terlebih dahulu meminta petunjuk dari Tuhan. Daud mengalahkan orang Filistin dan penduduk Kehila kembali menjalani hidup dengan tenang. Namun ketika berita itu terdengar oleh Saul, ia menganggap bahwa inilah saat yang tepat menangkap Daud. Daud punya dua pilihan: tetap di dalam kota bersama penduduk Kehila, atau melarikan diri untuk menghindari Saul. Namun Tuhan memberitahu Daud, bahwa penduduk Kehila itu malah akan menyerahkannya kepada Saul. Maka Daud dan pasukannya melarikan diri.

Jika saya berada di posisi Daud, saya pasti mengalami kekecewaan hebat. Juga diliputi amarah. Merasa sia-sia telah membahayakan diri melawan bangsa Filistin yang kuat. Hanya untuk menyelamatkan para pengkhianat dan orang-orang yang tak tahu berterima kasih.

Namun Alkitab tidak mencatat reaksi negatif dari Daud. Ia menerima kenyataan bahwa penduduk kota itu sangat loyal kepada Saul. Ia bersama pasukannya pun bersiap pergi meninggalkan Kehila, untuk mencari tempat lain yang lebih aman. Ia telah melakukan kebaikan. Ia telah menaati Tuhan. Itulah yang terpenting. Tidak masalah apakah orang lain mengakuinya atau tidak. --HT/www.renunganharian.net


PERBUATAN BAIK KITA BELUM TENTU DIHARGAI ORANG LAIN, NAMUN TETAPLAH BERBUAT BAIK, KARENA ITULAH KEHENDAK TUHAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media