Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 Korintus 11:22-33
Bacaan tahunan: Ezra 3-5
Di ajang lomba lari halang rintang 3000 meter Olimpiade Rio 2016, Etenesh Diro, pelari Etiopia, memulai lomba dengan sangat baik. Namun di tengah lomba ia mengalami masalah karena sepatu kanannya rusak parah. Pantang menyerah, dia melepas sepatunya yang rusak lalu melanjutkan lomba hanya dengan menggunakan sepatu kirinya saja. Perjuangan Etenesh membuahkan hasil meski ia tidak menjadi pemenangnya. Finis di urutan ke tujuh cukup membawanya maju ke babak final. Ia berjuang hingga titik akhir walau dalam kondisi tersulit bahkan tidak mungkin bagi pandangan sebagian orang.
Tidak banyak orang memiliki mental untuk berjuang hingga titik akhir. Beberapa orang punya semangat besar di awal, tetapi kemudian menyerah kalah di tengah perjalanan. Seorang pejuang sejati tidak akan pernah berhenti sekalipun ada penghalang di tengah perjalanannya.
Rasul Paulus adalah sosok yang tidak hanya memiliki mental pejuang, tetapi ia berjuang sampai akhir. Ia bercerita tentang bahaya-bahaya yang terus melukai bahkan mengancam nyawanya pada saat perjalanan memberitakan Injil. Tetapi semua derita dan bahaya itu tidak menghentikan langkahnya untuk mencapai tujuan ilahinya. Paulus tidak hanya semangat di awal perjalanan, tapi ia memperjuangkannya sampai akhir. Bagaimana dengan perjuangan kita? Ketika sebuah hambatan melukai kita, apakah kita akan tetap melangkah maju demi mencapai tujuan akhir kita? Atau kita malah berhenti di tengah jalan? Ingat, bahwa seorang pejuang sejati tidak akan menyerah walau berbagai masalah menghambat langkahnya. --SYS/www.renunganharian.net
HIDUP ITU PENUH RISIKO, NAMUN MEMBUANG PELUANG UNTUK BERHASIL DAN MENYERAH DI TENGAH JALAN ADALAH KEGAGALAN YANG TERBESAR.
Please sign-in/login using: