KEYAKINAN SAAT TERPISAH

Baca: Kisah Para Rasul 20:17-35


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 31-33

Berpisah dengan orang-orang yang terkasih kerap menjadi saat yang menyedihkan. Ketika anak-anak memutuskan untuk studi ke luar kota dalam kurun tertentu, itu bisa menjadi saat yang memilukan. Para orang tua tak lagi bisa berkomunikasi serutin sebelumnya. Mereka pun tidak lagi memberi pengawasan secara langsung. Ada rasa cemas. Dalam situasi demikian keyakinan kita kepada Allah yang setia tengah diuji.

Rasul Paulus merasakan kesedihan yang sama ketika harus berpisah dengan para pemimpin dan jemaat di kota Efesus. Tiga tahun masa perintisannya membangun gereja dan mengajar orang-orang di Efesus, hubungan itu sudah terjalin begitu dekat dan Paulus menganggap mereka seperti keluarga sendiri. Saat berpisah itulah Paulus memberikan nasihat bahwa meski ia tidak lagi bersama mereka sebagai guru, tetapi mereka tidak akan terabaikan. Paulus menyemangati mereka bahwa Allah akan terus menuntun mereka menjadi pemimpin gereja melalui firman kasih karunia-Nya. Allah akan tetap memelihara mereka!

Kita tidak bisa mengelak jika waktu perpisahan tiba, ketika anak-anak harus meninggalkan kita sesaat lamanya untuk hidup mandiri. Mengucap kata berpisah tidaklah mudah. Kini mereka berada jauh dari diri kita, tak lagi terjangkau. Namun, kita dapat meyakini bahwa Allah selalu menyertai mereka, mereka tidak akan diabaikan. Yakinlah bahwa Allah tetap akan menyertai mereka jauh lebih baik dari apa yang bisa kita pikirkan. --SYS/www.renunganharian.net


MESKI KITA TIDAK LAGI MAMPU MENGAWASI ORANG YANG KITA KASIHI, NAMUN ALLAH TIDAK PERNAH MENGABAIKAN MEREKA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media