TANPA PERSEMBAHAN

Baca: Mazmur 88


Bacaan tahunan: Hakim-Hakim 20-21

Suatu hari saya melihat liputan di televisi tentang seorang pejabat yang membuka kantornya untuk semua kalangan yang ingin bertemu dengannya. Maka berbondong-bondong warga berdatangan. Mereka yang datang ada yang berpakaian bagus tetapi tidak sedikit yang datang dengan pakaian seadanya. Bukan karena mereka tidak menghormati pejabat itu tapi karena mereka adalah warga kurang mampu. Semuanya diterima dengan baik oleh sang pejabat tanpa ada perbedaan perlakuan.

Melihat hal ini saya diingatkan bahwa Tuhan juga menerima kita apa adanya. Apapun keadaan kita ketika datang kepada-Nya. Sering kali kita berpikir bila datang kepada Tuhan harus membawa "persembahan". Memang bukan dalam bentuk materi tapi dalam bentuk ucapan syukur, pujian, pengagungan. Tapi bagaimana ketika kita hendak datang kepada-Nya, kita tidak punya apa pun yang bisa dipersembahkan? Dalam arti saat kita hendak datang pada-Nya hati kita sedang dalam keadaan tidak enak. Alih-alih bersyukur atau memuji, yang ada malah ingin marah-marah, kesal, "meledak". Apakah kita tidak bisa datang kepada-Nya?

Kita bisa selalu datang kepada Tuhan bahkan dalam keadaan hati yang tidak menentu sekalipun. Walau kita tidak bisa mempersembahkan apa-apa pada-Nya, Dia tidak akan menolak kita. Jadilah seperti anak bungsu di kisah anak yang hilang (Luk. 15:11-24). Ia tetap datang kepada bapanya walau secara kondisi sangat tidak layak untuk kembali ke rumah ayahnya. Tetapi ayahnya tetap menerimanya bagaimana pun kondisinya saat itu. Itulah gambaran saat kita datang kepada Tuhan dengan keadaan yang tidak "baik". --DP/Renungan Harian


DATANGLAH PADA TUHAN WALAU KITA TIDAK BISA MEMPERSEMBAHKAN APA-APA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media