DESA POTEMKIN

Baca: Matius 23:1-36

Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kelaliman. (Matius 23:28)


Bacaan tahunan: Daniel 1-3

Pada 1787 di Rusia, Gubernur Gregory Potemkin mendapatkan tugas untuk membangun kembali wilayah yang hancur karena peperangan dan mengembalikan orang Rusia untuk tinggal di sana. Ketika Rusia hendak berperang melawan Kesultanan Ottoman, Ratu Catherine II dan para pejabat mengunjungi wilayah Potemkin. Untuk memberi kesan bahwa wilayah itu sudah sukses dibangun kembali, Potemkin membangun "desa" palsu di sepanjang Sungai Dnieper. Ia juga menyamar menjadi petani yang tinggal di situ. Ketika rombongan Ratu sudah pergi, "desa" tadi dibongkar kembali dalam waktu semalam.

Sewaktu Yesus hidup di bumi, Dia mengutuk para ahli Taurat dan orang Farisi yang berperilaku mirip dengan Potemkin. Mereka berusaha menyembunyikan kebusukan hati dengan cara melakukan beragam kebaikan yang kasat mata. Mereka suka mengajar, memberikan persembahan, dan bersumpah supaya dilihat orang dan mendapat penghormatan. Padahal, hati mereka penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Dan Yesus mengutuk hal itu.

Pada masa kini, bisa saja kita melakukan hal yang sama: setiap Minggu rajin ke gereja, membaca Alkitab setiap hari, terlibat aktif dalam pelayanan, tapi hati kita masih menyimpan rasa iri, dendam, dan pikiran kotor. Dengan demikian, segala perbuatan baik tadi menjadi seperti Desa Potemkin yang digunakan untuk menutupi ketidakberesan. Sebagai orang percaya, kita sepatutnya melakukan segala kebaikan yang dilihat orang tanpa melupakan pentingnya menjaga kemurnian hati. --Theofilus Yuli S /Renungan Harian


KEBAIKAN SEJATI SELALU DISERTAI DENGAN KEMURNIAN HATI.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media