BERJALAN BERSAMA DIA

Read: Ibrani 11:1-6

Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah (Kejadian 5:24)


Bible in a year: Ibrani 8-10

Pada suatu hari yang terik di musim panas, saya dan putri
saya sedang menikmati permainan arung jeram di sebuah taman
wisata air. Ketika kami sedang antri untuk membeli tiket, saya
mendengar seorang pria bertanya, "Adakah yang tahu ke mana tujuan
arung jeram ini?" Orang yang berdiri di samping pria itu menjawab, "Saya tidak tahu." Mendengar jawaban tersebut, saya tertawa
tertahan, tetapi kemudian saya menyadari bahwa sebenarnya saya
pun tidak mengetahuinya.


Akan tetapi, saya tidak peduli akan hal itu. Yang penting
hari itu saya dan putri saya dapat bersenang-senang. Ke mana
perahu itu membawa kami pergi bukanlah hal yang penting. Yang
terpenting saat itu adalah kebersamaan kami.


Pengalaman tersebut membuat saya merenungkan sikap saya
sendiri terhadap ungkapan "Berjalan bersama Tuhan." Adakah kita
begitu kuatir akan apa yang akan kita hadapi dalam hidup ini
sehingga kita tak mampu lagi merasakan sukacita bersama-Nya
setiap hari? Bukankah yang terpenting dalam kehidupan iman kita
adalah persekutuan kita dengan-Nya, dan bukan hal-hal yang akan
kita hadapi?


Henokh, seorang tokoh dalam Perjanjian Lama, "hidup bergaul
dengan Allah selama tiga ratus tahun" (Kejadian 5:22). Selanjutnya, ia terangkat ke surga untuk masuk dalam hadirat Allah tanpa
mengalami kematian (Ibrani 11:5).


Mungkin kita tidak tahu apa saja yang akan kita hadapi esok,
namun kita dapat menikmati perjalanan hidup ini tatkala berjalan
bersama Tuhan --DCM


Thank You, Lord, for walking with us
As our guardian, friend, and guide;
Help us sense Your loving presence
Every day, close by our side. --Sper



Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media