TANDA PERJANJIAN ALLAH

Baca: Kejadian 17:1-27


Bacaan tahunan: Bilangan 5-6

"Saya mengambil engkau menjadi istri/suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga ... sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus." Itulah janji suci pernikahan yang diucapkan sepasang mempelai di depan pendeta dan para undangan.

Ketika Allah memanggil Abram keluar dari negeri kelahirannya, Dia memberikan janji: "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar." (Kej. 12:2). Allah tidak pernah ingkar janji, tetapi Dia mengerti bahwa hati manusia kerap diliputi kebimbangan dan keragu-raguan, apalagi jika waktu pemenuhan janji itu masih lama. Demi meneguhkan perjanjian-Nya sekaligus menguatkan iman Abram, Allah memberikan beberapa tanda perjanjian. Tanda itu berupa sunat, yakni setiap laki-laki harus dikerat kulit khatannya (ay. 10-11). Selanjutnya, Allah mengubah nama Abram menjadi Abraham yang berarti bapa sejumlah besar bangsa, dan nama Sarai menjadi Sara yang berarti ibu bangsa-bangsa (ay. 5, 15-16). Apabila kita perhatikan, keseluruhan tanda itu memberi keyakinan: di hari depan, Abraham pasti memperoleh keturunan. Ya, terhadap janji-janji-Nya, Tuhan memang tidak main-main!

Tuhan juga memberikan janji-janji-Nya kepada kita. Keseluruhan janji itu tertulis di Alkitab, di antaranya janji penyertaan (Mat. 28:20), janji pemenuhan (Flp. 4:19), dan janji kehidupan yang penuh damai sejahtera (Yoh. 14:27). Faktanya, janji Allah bukan sekadar perkataan manis, melainkan sudah teruji kebenarannya! Maukah kita memercayainya? --LIN/www.renunganharian.net


APABILA KITA MENEMUKAN SOSOK PRIBADI YANG TIDAK PERNAH INGKAR JANJI, DIA ITU PASTI ADALAH ALLAH!


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media