SAHABAT SEUMUR HIDUP

Baca: 1 Samuel 20:12-23


Bacaan tahunan: Bilangan 8-9

John Adams dan Thomas Jefferson sama-sama bapa bangsa, perumus deklarasi kemerdekaan, dan mantan presiden Amerika Serikat. Kendati persahabatan mereka mengalami pasang surut akibat perbedaan temperamen dan pandangan politik, namun langgeng. Mereka bersahabat sampai ajal menjemput keduanya di hari yang sama (hanya terpaut jam), tepat pada tanggal 4 Juli 1826 ketika negerinya sedang merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan ke-50.

Akibat ketidaktaatan kepada Tuhan, kekuasaan Saul mulai tenggelam seiring dengan pamor Daud yang justru kian menanjak. Namun, sekaligus itu membawanya dalam kesukaran sebab Saul berikhtiar membunuhnya! Di masa sukar itu Yonatan hadir sebagai sahabat setia. Segala kepentingan politik seperti pewarisan takhta, persaingan, iri hati, dan ketakutan tak memperoleh tempat dalam persahabatan mereka. Sebab persahabatan itu dibangun bukan di atas kepentingan sesaat, melainkan kasih dan kesadaran bahwa Tuhan menjadi perekat hubungan karib itu- sampai selamanya.

Kini sebutan sahabat cenderung mudah dan murah. Pertemanan bisa tercipta hanya melalui dunia maya. Sementara nilai persahabatan merosot tajam. Manusia saling menipu, memanfaatkan, dan mengkhianati temannya. Persahabatan yang murni dan langgeng dibangun dari kasih, bebas dari lekak-lekuk kepentingan dan kekuasaan (politik) serta teruji kala kesukaran tiba. Seorang sahabat sejatikah kita? --PAD/www.renunganharian.net


KESUKARAN HIDUP MENGUJI PERSAHABATAN YANG MURNI.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media