APA URUSAN-MU?

Baca: MATIUS 8:28-34


Bacaan tahunan: Pengkhotbah 9-12

Seorang ibu menasihati anaknya yang selalu sibuk dengan gadget sampai larut malam agar jangan bergadang, tetapi anaknya marah dan mengatakan, "Apa urusan Mama? Mama terlalu mengurusi urusan orang!" Ia hanya ingin berurusan dengan kesenangannya sendiri, menolak berurusan dengan ibunya.

Setibanya di daerah orang Gadara, dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Apakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" (ay. 29). Di dalam rumah ibadat di Kapernaum ada seorang yang kerasukan roh jahat, orang itu berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Apakah Engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah" (Mrk. 1:23-24).

Bagaimana dengan kita? Dalam surat Yakobus 2:19 tertulis, "Engkau percaya bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan gemetar." Yakobus menyatakan, kalau hanya percaya bahwa Allah itu ada, apa bedanya dengan setan? Setan mengenal Allah dan gemetar tetapi tidak mau berurusan dengan Tuhan, karena mereka tidak mau menyembah dan menaati-Nya.

Karena itu selama hidup di dunia, kita harus berurusan dengan Tuhan secara benar, bukan supaya diberkati secara jasmani dan dilepaskan dari kesulitan hidup untuk memuaskan kepentingan diri sendiri; tetapi karena kita mengasihi Tuhan, bersedia mengubah karakter dan watak, ingin selalu melakukan kehendak-Nya dan menyenangkan hati-Nya, dan hidup hanya untuk kepentingan Tuhan. --IN/www.renunganharian.net


HIDUP ADALAH KESEMPATAN BERURUSAN DENGAN TUHAN SECARA BENAR KARENA DI AKHIR HIDUP, KITA HARUS BERURUSAN DENGAN TUHAN DI KEABADIAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media