MENEMPUH JALAN BERBEDA

Baca: 2 Tawarikh 34:1-7


Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 20-22

Kisah Yosia adalah sebuah misteri. Kakeknya-Raja Manasye-"menyesatkan Yehuda dan penduduk Yerusalem, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN..." (2Taw. 33:9). Ayahnya-Raja Amon-tidak lebih baik. Ia melakukan "apa yang jahat di mata TUHAN seperti yang dilakukan Manasye, ayahnya" (2Taw. 33:22). Lahir dan besar dalam tradisi yang penuh kejahatan dan tidak takut akan Tuhan, Raja Yosia muda menempuh jalan berbeda. Saat usianya baru 8 tahun, ia menjadi raja, tentunya dengan bimbingan para penasihat. Menjelang remaja, hatinya sudah terpaut kepada Allah. Ia mencari Allah Daud, yang memberi kejayaan bagi Israel. Pada umur dua puluh enam tahun ia mulai membangun kembali bait Allah lalu menemukan gulungan Kitab Suci yang menuntunnya kepada reformasi kerohanian di Yehuda.

Kita tidak tahu bagaimana Yosia bisa keluar dari lingkaran dosa dan kejahatan di sekelilingnya. Alkitab tidak memberi keterangan tentang apa atau siapa yang memengaruhinya. Namun, barangkali, ketika ia menyaksikan kebobrokan iman dan moral penduduk Yehuda, ia menggali lebih banyak informasi tentang masa kejayaan kerajaan itu di bawah kepemimpinan Daud. Ia pun mencari Allah Daud, dan dengan setia menaati-Nya.

Apakah kita berasal dari keluarga kacau, jahat dan penuh gelimang dosa? Kisah Yosia membuktikan bahwa kita tidak harus mewarisinya. Kita dapat menjadi orang-orang yang berkenan bagi Tuhan, asalkan kita dengan setia mencari Dia dan taat kepada-Nya. --HT/www.renunganharian.net


BANYAK ORANG MENEMPUH JALAN KEJAHATAN NAMUN TIDAK BERARTI KITA HARUS MENGIKUTINYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media