YANG PALING BERNILAI

Baca: Kejadian 13: 7-13


Bacaan tahunan: Hakim-Hakim 10-11

Abram menawarkan penyelesaian konflik (ay.9), dan Lot menyetujui. Sikap itu memberi kesan bahwa Lot berbudi luhur. Tetapi, langkah Lot berikutnya menampilkan watak aslinya.

Sebagai wujud respek kepada Abram, paman dan pemimpinnya, Lot mestinya menyilakan Abram yang menentukan. Tetapi, begitu Abram selesai berbicara, Lot menatap kawasan subur Lembah Yordan (ay.10), dan langsung memilih area itu untuknya (ay.11). Lot tahu, penduduk lembah itu hidup bergelimang dosa (ay.13). Itu alasan serius untuk menjauh dari sana. Tetapi, Lot menafikan fakta itu. Baginya, bisnis ternaklah yang terpenting.

Apa yang kita lihat? Bagi Lot, hal yang utama bukan respek kepada pemimpin, melainkan diri sendiri. Bukan pertimbangan moral, melainkan keuntungan finansial. Dari kisah Lot, kita melihat bahwa tindakan seseorang selalu didorong oleh (dan secara tepat menunjukkan) apa yang oleh orang itu dipandang paling bernilai. Hal itu berlaku atas kita semua.

Ketika seorang rekan dirawat di rumah sakit, saya memilih bermain futsal, bukan menengoknya. Artinya, having fun saya anggap lebih bernilai ketimbang kepedulian dan persahabatan. Tiap kali ada peluang, saya melakukan manipulasi. Jelas, kejujuran tidak penting bagi saya. Undangan sekolah (untuk berkonsultasi tentang anak saya) saya keluhkan sebagai gangguan. Dapatkah saya berkata bahwa anak saya penting bagi saya?

Rupanya, membina diri-agar nilai-nilai yang baik menjadi yang utama, yang mendorong tiap tindakan kita-adalah langkah penting yang tak boleh ditawar. --EE/Renungan Harian


PILIHAN YANG KITA AMBIL MENUNJUKKAN APA YANG KITA YAKINI PALING PENTING DAN PALING BERNILAI.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media