PERCAYA SERTA BERSERAH

Baca: AYUB 42:1-6


Bacaan tahunan: 1 Raja-raja 18-20

Sering kali kita menyebut diri kita sebagai orang percaya. Namun, pernahkah kita berpikir tentang bagaimana rasa percaya kita kepada Allah? Beranikah memberikan rasa percaya kita secara penuh kepada Allah? Nampaknya pertanyaan ini patut untuk kita ajukan karena sering kali rasa percaya itu justru disertai dengan keragu-raguan. Terlebih lagi apabila harus mengalami masa sulit, tentulah keragu-raguan itu semakin besar.

Dalam berbagai permasalahan dan berbagai dukacita yang dihadapi, Ayub menyatakan kemahakuasaan Allah. Bahwa atas kemahakuasaan-Nya, tidak ada yang mustahil untuk dilakukan oleh-Nya. Di dalam pernyataannya tersebut, tersirat pula pengakuan Ayub atas kelemahannya sebagai manusia yang tidak memiliki kuasa apa-apa, dan oleh karena itu maka dia menyerahkan hidupnya kepada Allah. Artinya, permasalahan yang dihadapi Ayub tidak membuat dia menggugat Allah dan meragukan kuasa-Nya; tetapi sebaliknya, Ayub justru semakin meninggikan Allah atas kemahakuasaan-Nya, dan oleh karena itu maka dia mengandalkan Allah dalam hidupnya. Ayub menyerahkan hidupnya kepada Allah karena Ayub tahu bahwa Allah pasti memiliki rencana yang sempurna untuknya.

Ayub menunjukkan bahwa ketika kita percaya kepada Allah, maka kita juga diminta untuk berserah kepada-Nya. Karena dengan berserah, kita akan mampu untuk senantiasa menyadari keberadaan kita sebagai manusia, yang hidup atas kuasa Allah. Sehingga kita akan mampu untuk tetap teguh berpegang kepada-Nya, apa pun yang terjadi.
-ZDP/www.renunganharian.net


KEPERCAYAAN YANG DISERTAI DENGAN KEBERSERAHAN AKAN MENEGUHKAN KITA UNTUK TETAP MELANGKAH DI DALAM-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media