RAJIN BERBUAT BAIK

Baca: TITUS 2:11-15


Bacaan tahunan: 2 Raja-raja 15-17

Ada filosofi yang diyakini banyak orang mengenai perbuatan baik, yang dianggap dapat menjadi bekal untuk menjalani "kehidupan yang kedua" setelah meninggalkan dunia yang fana ini. Namun, bagi orang percaya tujuan dari perbuatan baik yang kita tunjukkan dalam kehidupan nyata tidaklah sama dengan filosofi tadi. Sebagai orang percaya, kita didorong untuk berbuat baik bukan supaya diselamatkan, melainkan sebagai ungkapan syukur atas karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus yang telah kita terima.

Nas renungan hari ini menegaskan akan hal itu, yakni bahwa keselamatan yang Kristus lakukan dengan menyerahkan diri-Nya, tak hanya ditujukan agar kita terbebas dari segala kejahatan dan dikuduskan oleh-Nya, tetapi agar kita dapat menjadi rajin dalam berbuat baik. Dalam frasa "rajin berbuat baik" terkandung suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten, berulang-ulang, hingga perbuatan itu dapat dikenali oleh orang lain dan mereka mengakui … bahwa orang Kristiani itu baik, lalu memuliakan Allah. Bukankah hal ini akan membuat kita bersukacita?

Oleh karena itu, sambil mengingat bagian lain firman Tuhan yang menyebutkan panggilan kita sebagai garam dan terang dunia (Mat. 5:13-16), mari kita kembali mengobarkan semangat untuk berbuat baik melalui sikap dan perilaku kita, juga lewat uluran tangan kita yang lahir dari hati yang mengasihi orang lain. Ingatlah bahwa orang yang hatinya dipenuhi kasih Allah, niscaya ia tidak akan tahan berdiam terlalu lama tanpa berbuat baik, karena kasih kepada sesama.
-GHJ/www.renunganharian.net


ORANG YANG HATINYA DIPENUHI KASIH ALLAH TAKKAN BISA MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK BERBUAT BAIK


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media