TIDAK MENJADI SERUPA

Baca: NAHUM 1:7-8


Bacaan tahunan: 2 Raja-raja 12-14

Bagaimana cara kita berlaku setia di hadapan Tuhan? Terhadap pertanyaan ini, kita patut melihat bahwa sering kali kesetiaan diartikan sebagai wujud sikap yang tahan terhadap berbagai godaan. Namun, bagaimana apabila kita disakiti dan mendapat penindasan? Bisakah kita tetap setia kepada Allah, dengan menahan sakit dan penindasan yang kita alami tersebut, serta tidak terbawa amarah untuk melakukan pembalasan?

Kitab Nahum menceritakan carut-marut yang terjadi dalam kehidupan bangsa Israel yang disebabkan oleh penyelewengan kekuasaan. Di mana baik Allah maupun umat tidak lagi dipandang, tetapi justru memandang harta. Oleh sebab itu, mereka yang miskin tidak mendapatkan tempat, tetapi justru mendapatkan penindasan. Dalam keadaan tersebut, Nahum hadir kepada mereka yang tertindas dan mengajak mereka untuk tetap setia datang kepada Tuhan, supaya mereka tidak melakukan pembalasan dan menjadi serupa dengan mereka yang melakukan penindasan demi harta. Nahum menegaskan kepada mereka untuk tetap menjadi umat Tuhan yang mengandalkan pertolongan-Nya karena Tuhan itu baik, di dalam-Nya terdapat perlindungan, persahabatan, serta pertolongan bagi mereka yang mau datang kepada-Nya.

Kesetiaan tidak hanya mengenai godaan, tetapi juga mengenai bagaimana kita dapat menahan diri dalam setiap keadaan. Melalui kesetiaan, kita mampu untuk menjaga diri tetap dalam tangan-Nya, untuk tidak menjadi sama seperti mereka yang menindas, sehingga kita memperoleh kehidupan.
-ZDP/www.renunganharian.net


MAUT DATANG KETIKA KITA MENJADI SERUPA DENGAN DUNIA. NAMUN, KEDAMAIAN DIRASAKAN KETIKA KITA BERSAMA ALLAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media